BUOL-Pj Bupati Buol beserta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting yang digelar di Aula Lt.2 Kantor Bupati Buol, Rabu, (23/8). Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD, Ketua TP-PKK, Dinas Kesehatan, Bupati, para Kepala Desa, Camat, Lurah, serta perwakilan dari instansi terkait.
Dalam pembukaan dan arahan yang disampaikan oleh Pj. Bupati Buol, Drs. M. Muchlis, MM, disampaikan, bahwa pada tahun 2022 angka stunting di Buol mencapai 32, 7%. Namun, Pemerintah Kabupaten Buol berkomitmen untuk menurunkan angka tersebut hingga 18% pada tahun 2026. Masalah stunting juga dihubungkan dengan kemiskinan ekstrim yang perlu mendapat perhatian bersama.
Upaya penanganan stunting di Kabupaten Buol terfokus pada 6 kecamatan dengan total 18 lokus. Pj Bupati menekankan bahwa akurasi dan validasi data memegang peranan utama dalam penurunan stunting. Dengan adanya data yang valid dan akurat, maka penanganan stunting bisa tepat sasaran. Meskipun demikian rendahnya cakupan pelayanan gizi balita, Pemerintah telah melakukan berbagai langkah, termasuk peningkatan peran TP-PKK, alokasi APBD, pelaporan dua kali setahun, serta peningkatan kualitas aksi konvergensi.
Pada acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh berbagai OPD dan pihak terkait, dengan semangat untuk menjadikan Kabupaten Buol bebas dari stunting. Pj. Bupati menggarisbawahi bahwa stunting bukanlah penyakit.
Masih dalam arahannya, Pj. Bupati Buol menekankan bahwa bantuan yang diberikan kepada anak-anak stunting harusnya berupa makanan siap saji, bukan berupa makanan mentah seperti bansos yang beberapa hari ini dibagikan. Menurut Pj. Bupati, bantuan seperti ini kurang efektif. Selanjutnya, intervensi dilakukan pada rentang usia 0 bulan hingga 2 tahun.
Acara berlanjut dengan pemaparan dan diskusi panel, termasuk presentasi stunting Bappeda, Dinas kesehatan dan Polri.
Pj. Bupati mengakhiri acara dengan memberikan pesan bahwa meskipun kerja keras telah dilakukan, masih perlu upaya lebih maksimal dan terkoordinasi dalam menangani stunting. Bantuan yang diberikan harus tepat sasaran dan berdampak nyata. Validasi data juga dianggap penting. Dengan semangat dan komitmen yang diungkapkan dalam acara ini, Kabupaten Buol bergerak maju dalam upaya memerangi stunting dan mencapai tujuan yang lebih baik bagi generasi masa depan***